SimpliDOTS, Startup Baru Ini Bantu Distributor Yang Kewalahan – Jika dulu harus dikerjakan manual, kini bisnis distribusi dapat memantau seluruh aktivitas sales dan order melalui platform online.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk hingga ratusan juta orang, serta memiliki lebih dari belasan ribu pulau, Indonesia bukanlah pasar yang mudah ditembus oleh perusahaan consumer goods.
Menurut penelitian gabungan McKinsey dan Nielsen (2015), jika perusahaan ingin menyebarkan produknya, mereka harus berbisnis dengan retailer yang jumlahnya mencapai 4.1 juta.
Baca juga : Cara Menetapkan Harga Produk, Ini Yang Harus Dipertimbangkan
Mengenal Istilah Ritel, Distributor
Oleh karena itu, perusahaan produsen consumer goods sangat bergantung pada distributor. Lebih lagi, menurut peraturan di Indonesia, perusahaan produsen tidak dapat menjual secara langsung ke retailer.
Meski begitu, distributor kerap kewalahan dalam memasarkan barang ke retailer.
“Menurut pengamatan kami, itu karena kebanyakan distributor masih memantau dan melakukan operasionalnya secara manual.”
“Kita khusus untuk automation bagi distributor. Distributor kan banyak sales man, collector, lalu ada driver yang mengantarkan barang, biasanya kan di-handle sendiri. Kalau manual kan berarti mereka hanya catat-catat dibawa ke kantor, lalu diinput lagi. Nah, ini bisa diintegrasikan, kalau di lapangan kan bisa menggunakan aplikasi. Jumlah pengantaran, collector, dan sebagainya bisa dipantau dari aplikasi,” papar CEO SimpliDOTS Jowan Kosasih kepada Media Indonesia, pekan lalu (10/01/2019).
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/209385-digitalisasi-alur-distribusi
