Pentingnya Branding Bagi Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG)

Pentingnya Branding Bagi Perusahaan Fast Moving Consumer Goods

Dalam menjalankan roda bisnis, produk merupakan salah satu elemen yang akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Maka dari itu, segala upaya dilakukan agar perusahaan bisa menjual produk kepada target pasar masing-masing. Namun, sebelum menjual produk kepada targetnya, diperlukan pendekatan untuk mengenalkan produk, merek, hingga keberadaan perusahaan kepada target pasar. Pendekatan ini lebih sering disebut dengan branding. 

Ketika perusahaan melakukan branding, maka akan mempermudah bagi perusahaan tersebut dalam mendapatkan pengakuan dari target pasarnya. Sebuah produk yang bermerek, pasti akan jauh lebih efektif dalam kegiatan promosi setelah cukup dikenal oleh banyak kalangan. Branding memungkinkan produk dan citra perusahaan mudah diingat dan dikenali sebagai akan lebih prestise dan mampu mengendalikan harga.

Adanya upaya branding juga bertujuan untuk mempengaruhi psikologi para pembeli. Orang akan menganggap jika sebuah produk yang sudah dikenal pasti berkualitas dan dikelola oleh pihak yang profesional. Bagi perusahaan di bidang FMCG, mengenalkan produk dengan strategi branding sangat penting, karena persaingan usaha di bidang ini sangat ketat. Untuk satu produk sejenis bahkan bisa memiliki ratusan hingga ribuan brand yang menjadi kompetitor. 

Mengenal Brand dan Branding

Bran bisa memiliki arti yang berbeda pada beberapa bidang. Menurut Alina wheeler (2009) makna brand dapat berubah sesuai dengan konteksnya. Kadang brand bisa bermakna sebagai kata benda dan pula kadang sebagai kata kerja. Bahkan, brand bisa menjadi sama dengan nama perusahaan, pengalaman perusahaan, dan harapan dari konsumen. 

Keberadaan setiap brand harus tampak unik yang artinya memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Masih banyak orang yang menganggap bahwa brand memiliki pengertian yang sama dengan logo, merek, atau nama entitas. Namun, brand tidak selalu berkaitan dengan faktor yang bersifat fisik semata. Brand memiliki pengertian yang jauh lebih kompleks karena bisa juga ditujukan untuk rangkuman pengalaman dan asosiasi terhadap sebuah entitas. 

Brand adalah keseluruhan dari unsur-unsur tersebut, yang diibaratkan manusia yang seutuhnya termasuk jiwa dan raga. Sedangkan merek adalah bagian dari brand yang memiliki keterbatasan hanya pada janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari beberapa hal tersebut. Tujuan dari pemberian merek adalah untuk mengindikasikan brand supaya bisa produk atau jasa yang dihasilkan dapat diidentifikasi oleh audiens. Serta, agar suatu brand bisa berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

Menurut Kotler dan Keller (2006) brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi yang bisa dijadikan sebagai identitas produk atau jasa yang bersifat memiliki perbedaan atas satu atau kumpulan penjual dari kompetitornya.

Brand untuk sudut pandang kata kerja lebih sering disebut dengan istilah branding, yaitu kegiatan membangun sebuah brand. Misalnya, perusahaan harus membuat identitas, termasuk logo untuk bisa mengenalkan identitasnya kepada target pasar. Branding juga bisa memiliki arti berupa serangkaian proses untuk mendesain, merencanakan, dan mengkomunikasikan suatu nama dan identitas untuk tujuan membangun reputasi yang baik bagi perusahaan. 

Dalam tindakan branding, perusahaan harus bisa mengupayakan diferensiasi, yaitu proses mengubah komoditas menjadi brand yang kuat. Diferensiasi meliputi banyak hal, dimulai dari menemukan dan memiliki penawaran penjualan yang unik (USP). Selain itu, ada pula upaya menemukan diferensiator yang relevan bagi pembeli, menarik calon pembeli, dan menciptakan produk yang dapat dipertahankan.

Baca juga : Permasalahan Umum Yang Sering Terjadi Di Bisnis FMCG Dan Cara Mengatasinya

Branding VS Marketing

Beberapa orang menyebut bahwa branding dan marketing adalah dua hal yang sama. Namun, kedua istilah ini memiliki makna dan tujuan yang berbeda. Ibaratkan manusia, diperlukan tahap perkenalan bisa berinteraksi lebih lanjut dengan orang yang baru saja dikenal. Setelah kenal dan lebih dekat, interaksi akan terjalin lebih luas, misalnya berkumpul, melakukan kerjasama, berorganisasi, dan lain sebagainya. 

Dalam hal ini,  branding bisa diibaratkan tahap awal ketika sedang mengenalkan diri. Sedangkan marketing adalah tindak lanjut yang memungkinkan seseorang mau ikut serta dan terlibat dengan berbagai aksi dan tujuan. Jadi, branding adalah upaya mengenalkan produk, merek, dan identitas perusahaan lainnya. Sementara itu, marketing adalah upaya untuk menarik pelanggan melakukan action, baik dengan membeli produk atau ikut serta mempromosikan produk.

Dalam praktiknya, memang tidak ada divisi khusus untuk branding bagi setiap perusahaan. Namun, setiap perusahaan pasti memiliki manajemen marketing. Hal ini karena dalam aktivitas branding tidak membutuhkan marketing sama sekali. Berbeda dengan marketing, yang pada praktiknya bisa saja harus menerapkan branding. Maka dari itu, setiap divisi marketing dan divisi penjualan perusahaan harus memiliki strategi branding selain menjual dan memasarkan produk.

Jenis-Jenis Branding

Jenis Branding
source : www.freepik.com

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, branding memiliki pandangan yang berbeda untuk setiap bidang. Dari berbagai macam tujuan setiap bidang tersebut, maka munculah beberapa jenis branding yang sering dilakukan saat ini. Berikut ini, penjelasan mengenai beberapa jenis branding tersebut:

1. Product Branding

Product branding merupakan jenis branding yang sangat umum digunakan oleh perusahaan. Bahkan, secara tidak langsung dalam aktivitas promosi seperti poster, brosur, spanduk, website, media sosial, TV, koran, billboard, dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk branding. Tujuan utama adalah untuk mengenalkan produk yang baru diluncurkan oleh perusahaan. Untuk keperluan marketing, tidak jarang ditampilkan fitur-fitur produk, harga produk, variasi produk, dan nilai-nilai lain yang bisa menjadi keunggulan kompetitif.

Namun, yang menjadi aktivitas branding di sini adalah mengenalkan produk milik perusahaan, cara penggunaannya, fungsi produk, dan manfaatnya bagi setiap orang yang menggunakannya. Adapun pengenalan informasi mengenai harga dan tata cara bertransaksi merupakan tindakan dari marketing dan penjualan produk.

2. Personal Branding

Personal branding merupakan aktivitas branding yang sering digunakan oleh orang-orang yang memiliki status tertentu. Misalnya artis, politisi, atlit, dan para selebgram. Tujuan utama personal branding adalah brand awareness atau popularitas. Personal branding sangat sering dilakukan pada media sosial  karena paling tepat untuk mengekspresikan karakter masing-masing

3. Corporate Branding

Corporate Branding
source : www.freepik.com

Corporate branding merupakan salah satu jenis branding yang memiliki tujuan untuk memperkenalkan perusahaan di mata umum. Dalam praktiknya, perusahaan berupaya agar tujuan, produk, visi, misi dan manfaat dari perusahaan tersebut diketahui dan mendapat hati dari masyarakat. Media yang sering digunakan corporate branding misalnya PR (public relation), media sosial, website, dan sponsor event.

4. Geographical Branding

Geographical branding adalah jenis branding yang menonjolkan keindahan, keunggulan, dan keunikan suatu tempat atau wilayah tertentu. Biasanya, jenis branding ini sering dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di pariwisata atau hiburan. Dengan mengenalkan keindahan suatu tempat yang menjadi objek wisata, maka selanjutnya produk dari perusahaan akan dikenal pula, yaitu pelayanan untuk agen wisata. 

5. Co-Branding

Co-Branding adalah jenis branding yang dilakukan dengan tujuan untuk bisa bermitra atau menjalin kerjasama dengan perusahaan lain. Jadi, target pengenalan ini bukanlah konsumen, melainkan investor atau perusahaan cooperate. Perusahaan akan berupaya mengenalkan diri dengan menunjukkan bukti-bukti bahwa perusahaan tersebut layak mendapatkan dana investasi atau layak dijadikan mitra.

Setelah terjalin kerjasama atau mendapat dana investasi, maka perusahaan bisa mengembangkan bisnis dan mendapatkan keuntungan yang lebih optimal. Media yang paling sering digunakan untuk Co-Branding biasanya company profile.

Baca juga : Baru Launching Usaha Baru? Simak 7 Cara Ampuh Untuk Aktivasi Brand

Pentingnya Branding bagi Perusahaan FMCG

Umumnya, orang beranggapan bahwa dengan menciptakan sebanyak mungkin brand akan lebih mudah mendapatkan keuntungan. Akan tetapi, brand bukan hanya pencitraan sesaat, karena harus melingkupi opini dan ekspektasi orang lain terhadap brand yang sudah ada. Bisnis FMCG memungkinkan untuk menciptakan banyak brand untuk berbagai produk. Tapi, dari begitu banyak produk dan perusahaan FMCG, hanya sedikit yang membekas di benak masyarakat. 

Contoh keberhasilan branding perusahaan FMCG bisa dilihat dari perusahaan air minum mineral Aqua. Produk Aqua bukan satu-satunya dan yang pertama di Indonesia. Namun, branding perusahaan untuk produk ini sangat luar biasa. Hingga saat ini, ketika orang ingin membeli air mineral akan terlintas di benaknya adalah produk Aqua. Bahkan, masih banyak menyebut untuk berbagai macam produk air mineral sebagai air Aqua.

Rinso, sebagai salah satu produk FMCG di bidang kebutuhan rumah tangga juga termasuk produk yang telah berhasil brandingnya. Tanggapan masyarakat kala itu akan menyebut setiap produk deterjen sebagai Rinso, meskipun label dan nama produk di kemasan jelas berbeda. Padahal, kualitas produk Rinso pada kenyataanya belum tentu baik dibandingkan produk deterjen lainnya.

Kebanyakan merek FMCG yang dikenal masyarakat luas memang sudah berdiri sejak lama. Contoh lain produk FMCG yang masih eksis hingga saat ini antara lain Indomie, Susu Bendera, dan beberapa produk FMCG lain dari Indofood maupun Unilever.

Branding akan memberikan bisnis FMCG pada posisi yang kuat, dalam jangka panjang, dan pada posisi yang strategis. Branding sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan terhadap merek. Brand yang bisa dikenal secara positif oleh masyarakat akan lebih dipercaya dan lebih mudah menarik pelanggan baru serta meningkatkan loyalitas pelanggan lama.

Dari sisi marketing, adanya branding sangat penting untuk mendukung pemasaran. Konsumen yang sudah menaruh hati dan penuh kepercayaan kepada sebuah brand akan memudahkan proses penjualan dan marketing produk kepada konsumen. Dengan demikian, keuntungan perusahaan juga bisa terus meningkat. 

Baca juga : Kini SimpliDOTS Bisa Berintegrasi Dengan Accurate Online

Strategi Branding Perusahaan FMCG

Strategi Branding Perusahaan FMCG
source : www.freepik.com

Untuk keberhasilan mengenalkan brand, produk, merek, dan identitas perusahaan, diperlukan strategi branding yang tepat. Perusahaan FMCG memiliki tingkat kompetitor yang tinggi untuk setiap produk, sehingga tanpa adanya strategi branding, dipastikan akan sulit menempatkan brand di hati masyarakat. Berikut ini, beberapa strategi branding yang perlu diterapkan oleh perusahaan FMCG

1. Menentukan Tujuan di Balik Brand

Perlu diketahui bahwa sesuatu yang dijanjikan melalui sebuah produk merupakan salah satu bentuk dari branding. Akan tetapi, janji tidaklah cukup untuk membentuk pencitraan yang dapat menciptakan dampak baik bagi masyarakat. Maka dari itu, dalam melakukan branding diperlukan tujuan yang tepat dengan mengaplikasikan 2 unsur penting, yaitu brand promise (janji) dan brand purpose (tujuan).

Brand promise adalah keunikan dari brand atau produk FMCG yang ingin digunakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Bagi perusahaan FMCG, brand purpose juga bisa berupa misi yang ingin dibawa dengan bisnis yang dijalankan. Keunikan sebuah brand memang telah terbukti bisa menjadi pembeda dengan produk kompetitor. Sesuatu yang unik juga akan lebih mudah mendapatkan perhatian masyarakat. Namun, keunikan akan kehilangan nilainya seiring waktu berlalu. 

Untuk mempertahankan kedudukan brand tersebut, maka diperlukan sebuah nilai lebih, yaitu alasan sebenarnya di balik bisnis, yaitu brand purpose. Brand purpose merupakan sesuatu yang bisa dijadikan inspirasi atau ide bisnis. Bisa dikatakan, brand purpose adalah misi dari bisnis yang harus dilakukan dengan ikhlas dan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat.

Baca juga : Model Distribusi Industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) Di India

2. Konsistensi Brand

Salah satu strategi agar brand atau produk FMCG bisa bertahan lama adalah karena konsistensi dari brand tersebut. Konsistensi bisa meliputi berbagai aspek termasuk warna, ide, desain logo, dan gaya bahasa. Konsistensi bisa membentuk harmoni yang ditemukan pada sebuah merek dan aan membentuk persepsi positif dalam pikiran masyarakat. Selain itu, konsistensi brand akan membuat bisnis lebih mudah diingat. Upaya yang bisa dilakukan agar tetap memiliki konsistensi brand adalah dengan menjaga kualitas produk pada media pemasarannya. 

Sebagai contoh, merek minuman bersoda seperti Coca Cola yang hingga saat ini masih memelihara konsistensi brand yang kuat melalui keberadaannya di dunia maya. Bisa dibilang, perusahaan Coca Cola menggunakan logo yang sama dari masa ke masa, padahal produk ini sudah ada sejak hampir 100 tahun yang lalu. Contoh konsistensi brand yang telah diterapkan oleh perusahaan Coca Cola tersebut bisa digunakan untuk memperkuat strategi brand bagi para pengusaha FMCG saat ini.

3. Membangun Website

Internet telah menjadi tempat berkumpul dan tempat tersimpannya berjuta-juta informasi. Saat ini, internet sangat diperlukan untuk strategi membangun sebuah brand. Produk FMCG merupakan produk yang akan terus dicari, sehingga perkembangan dari produk ini akan mengiringi keingintahuan konsumen terhadap kondisi produk tersebut. Dengan memanfaatkan website, maka konsumen akan mudah mencari informasi melalui internet. Produk FMCG yang begitu banyak akan mudah dibandingkan dan konsumen akan memilih yang sangat unik dari begitu banyak pilihan.

4. Membangun Customer Relationship Management

Membangun Customer Relationship Management
source : www.freepik.com

Umumnya, orang menganggap bahwa CRM sangat tepat diaplikasikan pada proses marketing. Namun, CRM justru akan lebih tepat jika diaplikasikan untuk branding. CRM memungkinkan pelanggan merasakan kedekatan dengan produk sehingga menjadi salah satu strategi yang tepat untuk membangun brand. 

Bagi perusahaan FMCG, konsep kedekatan dengan pelanggan dapat digunakan untuk meningkatkan citra positif. Meskipun cara penerapannya bisa berbeda-beda, tetapi yang paling sering dilakukan adalah melalui komunitas pengguna.

Baca juga : Apa Itu FMCG (Fast Moving Consumer Goods) ?

5. Mengintegrasikan Staf Customer Service dengan Standar Brand

Pada umumnya, para konsumen beranggapan bahwa ada atau tidaknya customer service akan mempengaruhi loyalitas terhadap sebuah brand. Dengan kata lain, layanan konsumen atau customer service merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas brand perusahaan. Maka dari itu, untuk membangun brand, perusahaan FMCG perlu memastikan keberadaan staf customer service telah memahami sepenuhnya mengenai standar brand yang telah dibuat. 

Jika brand mengedepankan keramahan dan formalitas dalam melayani pelanggan, maka seluruh customer service harus memiliki ciri-ciri tersebut. Branding akan dapat dicapai dengan melakukan orientasi standar brand yang intensif terhadap para karyawan. Jika teknik ini terlaksana, maka konsistensi brand akan terjaga dengan baik.

6. Memberikan Apresiasi kepada Pelanggan

Fakta menunjukkan bahwa brand yang rendah sekalipun tetap memiliki pelanggan setia. Bahkan, beberapa dari konsumen-konsumen tersebut tidak hanya membeli produk tetapi juga masih mau merekomendasikannya kepada pihak lain. Namun, setiap pebisnis tentu tetap menginginkan brand dinilai baik agar loyalitas para pelanggan tidak pudar. Bagi perusahaan FMCG, sangat perlu mengungkapkan rasa terimakasih kepada pelanggan yang memberikan apresiasi lebih. Misalnya dengan memberikan poin atau kupon yang berguna untuk pelanggan tersebut.

7. Perhatikan Kompetitor

Perhatikan Kompetitor
source : www.freepik.com

Satu produk FMCG bisa memiliki ribuan kompetitor.  Artinya, peluang untuk memiliki brand yang lebih baik semakin kecil. Maka dari itu, sangat perlu untuk memperhatikan perkembangan usaha kompetitor. Menganalisa pesaing memungkinkan perusahaan untuk terhindar dari kesalahan yang terjadi pada tahap branding. Upayakan agar brand tetap unik, dengan melihat perkembangan brand-brand kompetitor. Pada akhirnya, perusahaan bisa menciptakan suatu kreativitas dan memiliki pengetahuan akan strategi brand kompetitor. Selanjutnya, perusahaan bisa menentukan strategi branding yang lebih unik.

Baca juga : Pentingnya Aplikasi Route Optimization Untuk Perusahaan Distribusi

Aplikasi SimpliDOTS untuk Bisnis FMCG

Branding sangat penting untuk bisa memikat kepercayaan, baik untuk pelanggan, bermitra, atau investor. Jika Anda menjalankan bisnis FMCG, maka sangat diperlukan co-branding untuk mendapatkan suntikan dana dari investor. Selanjutnya, Anda bisa memajukan bisnis FMCG menjadi lebih maksimal. Investor pasti akan lebih memilih perusahaan FMCG yang telah terbukti memiliki brand tinggi. 

Untuk mengetahuinya, bisa dilihat dari data-data penjualan produk. Maka itu, memaksimalkan penjualan produk FMCG Anda dengan Aplikasi SimpliDOTS Sales Force Automation (SFA). Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan bisa diintegrasikan dengan beberapa aplikasi lain seperti aplikasi keuangan. Untuk menikmati fitur-fitur mudahnya, dapatkan GRATIS 14 Hari dengan klik di sini.

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait