Strategi Bisnis

Bingung Menentukan Harga Jual Produk?

Harga mempunyai peranan yang penting sebagai alat bantu untuk sukses dalam strategi pemasaran. Mengapa? Karena penetapan harga merupakan bagian penting dari strategi positioning produk. Selain itu, harga merupakan pertanda bagi pembeli, instrumen persaingan, dan cara meningkatkan kinerja finansial. Saat kamu melakukan penetapan harga, berarti kamu sudah membuat sebuah rangkaian dari strategi pemasaran.

Tapi, harga yang kamu tetapkan adalah harga jual yang akan memberikan keuntungan dari usaha yang kamu tekuni. Tujuan dari bisnis sudah pasti untuk mendapatkan keuntungan terus menerus. Agar mendapat keuntungan tersebut, maka harga jual harus ditentukan dengan benar. 

Baca juga : Baru Launching Usaha Baru? Simak 7 Cara Ampuh Untuk Aktivasi Brand

Idealnya, kamu akan mendapat untung kalau harga jual di atas total seluruh anggaran yang digunakan untuk produksi barang. Tapi, dalam menentukan harga jual, tidak asal lebih tinggi dari modal usaha. Ada persentase dan target keuntungan yang harus diperhitungkan dengan cermat. Berikut ini ulasan yang akan membantu kamu dalam menentukan harga jual produk.

Pengertian Harga Jual

Harga jual adalah sejumlah kompensasi, baik uang maupun barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan bisa memperoleh laba yang maksimal. Jadi, bagi sebuah perusahaan penetapan harga jual merupakan hal yang sangat penting, karena penetapan harga jual adalah suatu keputusan atau strategi perusahaan dalam menarik minat konsumen dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

Kalau ditinjau dari sudut pandang ilmu ekonomi, harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Pada prinsipnya, harga jual yang ditentukan harus bisa menutupi biaya penuh ditambah dengan laba/keuntungan yang wajar. Harga jual bisa dihitung dengan menjumlahkan dengan biaya produksi dan mark up. Bagi perusahaan, setiap harga jual yang ditentukan harus mencakup sejumlah biaya yang dikeluarkan. 

Baca juga : Positioning Produk Sebagai Strategi Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis

Tujuan Menentukan Harga Jual

Meskipun inti dari penetapan harga jual adalah untuk memperoleh keuntungan, tapi masih ada tujuan lain. Berikut ini beberapa tujuan menentukan harga jual produk.

  • Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan ketika kondisi pasar tidak menguntungkan.
  • Memaksimalkan laba dalam periode tertentu.
  • Membangun pangsa pasar setelah melakukan penjualan dengan harga awal yang merugikan.
  • memposisikan jasa perusahaan dalam menghasilkan produk yang eksklusif.
  • Pencapaian atas pengembalian investasi (return on investment) yang diinginkan.

Baca juga : Mengenal Covert Selling, Teknik Menjual Tapi Tidak Berjualan?

Prosedur Penentuan Harga Jual

Dalam menetapkan harga pada sebuah produk, perusahaan harus mengikuti 6 sebagai berikut: 

  • Perusahaan dengan hati-hati menyusun tujuan-tujuan pemasarannya, misalnya mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan bagian pasar atau kualitas produk.
  • Perusahaan harus menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan jumlah produk yang akan terjual per periode, pada tingkat-tingkat harga alternatif.
  • Permintaan yang semakin tidak elastis, semakin tinggi pula harga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan.
  • Perusahaan harus memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
  • Perusahaan harus mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar untuk menetapkan harga mereka sendiri.
  • Perusahaan harus memilih salah satu dari metode atau cara menentukan harga jual.
  • Perusahaan harus memilih harga final, menyatakannya dalam cara psikologis yang efektif dan mengeceknya untuk meyakinkan bahwa harga tersebut sesuai dengan kebijakan penetapan harga perusahaan serta sesuai pula dengan para penyalur grosir, wiraniaga perusahaan, pesaing, pemasok, dan pemerintah.

Baca juga : Serba-Serbi Penerapan Diskon Untuk Penjualan Bisnis Anda

Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jual

sumber: unsplash.com

Penetapan harga jual dapat menciptakan hasil penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Penentuan harga jual sudah pasti sangat penting, tapi masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menetapkan harga jual. Perlu kamu tahu kalau dalam menghasilkan penerimaan dari penjualan, maka harga akan mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan. Maka dari itu, dalam penetapan harga yang harus diperhatikan adalah faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. 

Faktor yang secara langsung mempengaruhi harga jual adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Sedangkan faktor tidak langsung bisa dari harga produk dari kompetitor/pesaing dan potongan untuk para supplier maupun konsumen. Kedua faktor tersebut sangat erat kaitannya dengan penentuan harga jual.

Baca juga : Mengapa Packaging Produk Harus Selalu Diperhatikan ?

Selain kedua faktor tersebut, maka perusahaan juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor lainnya seperti, kondisi ekonomi suatu Negara, karena terdapat berbagai fenomena dapat mempengaruhi arus perekonomian secara endemik seperti inflasi, resensi, dan tingkat bunga bank. 

Cara Menentukan Harga Jual

sumber: unsplash.com

Kalau kamu masih bingung menentukan harga jual, kamu bisa melakukan dengan banyak cara. Tapi, sebelum itu kamu mempertimbangkan banyak hal dalam menentukan harga jual seperti keadaan perekonomian, persaingan pasar, biaya, estimasi permintaan, dan elastisitas harga. 

Setelah mengetahui segala informasi tersebut, maka kamu bisa memilih salah satu dari beberapa cara menentukan harga jual yang dinilai tepat dengan usahamu. Berikut ini, ada 3 metode atau cara menentukan harga jual yang bisa kamu gunakan.

Baca juga : Penjualan Lesu, Ada 5 Strategi Agar Tim Sales Tetap Semangat

1. Metode Penetapan Harga Plus

Cara menentukan harga jual dengan Cost Plus Pricing Method bisa kamu lakukan untuk menentukan harga jual per unit produk. Cara menghitungnya juga terbilang mudah, karena cukup dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada setiap unit (margin). Cara menentukan harga jual Cost Plus Pricing Method bisa dirumuskan dengan :

Harga Jual = Biaya Total + Laba Yang Dikehendaki

Sedangkan dikehendaki dapat dihitung dengan mengalikan persentase laba dengan biaya total.

Keuntungan yang dibutuhkan i = Persentase laba x Biaya Total

Misalkan kamu order sebanyak 100 pcs barang. Total biaya yang dikeluarkan untuk produksi diperkirakan sebanyak Rp 4.000.000,00. Kamu menghendaki laba sebesar 15%.. Maka cara menghitung harga jual yaitu:

Harga total     = Total Biaya + Laba

        = Rp4.000.000,00 + (15% x Rp 4.000.000,00) 

= Rp4.600.000,00

Harga di atas adalah harga untuk 100 pcs. Untuk harga satuan atau per unit bisa kamu hitung dengan membagi harga total dengan jumlah pcs, yaitu:

Harga jual per unit = Rp4.600.000,00 : 100 = Rp 460.000,00

Jadi, harga jual yang ditetapkan untuk per unit adalah sebesar Rp 460.000,00.

Baca juga : Strategi Mendistribusikan Produk Baru Dan Memilih Strategi Yang Tepat

2. MSRP

Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP) merupakan cara menentukan harga jual dengan mengikuti rekomendasi pabrikan untuk digunakan pengecer saat menjual suatu produk. Kalau kamu menjual barang elektronik yang kamu pasok dari pabrik langsung, maka cara ini akan sering kamu gunakan. Kelebihan MSRP adalah keuntungan yang diperoleh sudah terukur. Tapi, kalau kamu menggunakan MSRP, maka kamu tidak bisa bersaing dalam harga dan sebagian besar pengecer di industri tertentu, karena semua akan menjual produk dengan harga yang sama.

Baca juga : Distribusi Menjadi Masalah Besar Di Negara Kepulauan

3. Membuat Harga Paketan
sumber: unsplash.com

Saat ini, ada banyak toko yang menjual barang secara paketan atau grosir. Kamu pasti sering melihat beberapa pedagang, baik di toko fisik maupun toko online yang menawarkan barangnya dengan harga grosir.  Barang yang dijual juga macam-macam, mulai dari fashion, kosmetik, ATK, dan lain sebagainya.

Beberapa pedagang mendapatkan konversi yang lebih besar dengan menjual secara grosir. Strategi grosir terbukti bisa menciptakan nilai yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah dan pada akhirnya dapat mendorong volume pembelian yang lebih tinggi. 

Cara menentukan harga jual dengan grosir atau paketan juga cukup mudah, kamu hanya perlu menambahkan nilai keuntungan yang dikehendaki. Misalnya modal yang kamu keluarkan Sebesar Rp 10.000.0000,00 dan kamu ingin mendapat keuntungan Rp 1.000.000,00. Kamu menambahkannya sehingga harga jual adalah sebesar Rp 11.000.000,00

Strategi Penentuan Harga

Kalau kamu sudah tahu cara menentukan harga jual, kamu perlu tahu juga strategi penetapan harga jual untuk memenangkan sebuah persaingan. Kamu harus menentukan strategi harga yang tepat bagi produk yang akan kamu jual supaya tidak kalah saing dengan kompetitor. Ada dua strategi yang bisa kamu lakukan, yaitu strategi harga bagi produk baru dan strategi harga bauran produk.

Baca juga : Pengertian Manajemen Supply Chain Dan 6 Tantangan & Solusi Untuk Perusahaan

1. Strategi Harga Bagi Produk Baru

Strategi ini sangat cocok untuk toko-toko elektronik saat ini banyak dijumpai produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam fasilitas dan kemudahan serta kecanggihan teknologi yang diterapkan pada produk tersebut. Misalnya, untuk produk HP dengan merek tertentu yang selalu mengeluarkan tipe-tipe terbaru. Strategi harga pada produk baru dalam pemasaran terbagi menjadi dua penetapan harga, yaitu: pemasaran penetapan harga tinggi dan pemasaran penetapan harga rendah (murah).

Dalam pemasaran penetapan harga tinggi pada produk baru (market skimming pricing), kamu akan berhasil dengan syarat, yaitu cukup banyak permintaan terhadap produk yang bersangkutan dan tidak menarik bagi para pesaingnya. Harga yang tinggi diasumsikan akan mampu meningkatkan citra produk superior.

Sedangkan penetapan harga rendah (murah) pada produk baru disebut market penetration pricing. Strategi ini akan berhasil jika kamu peka terhadap pasar, sehingga harga rendah yang ditawarkan mampu merangsang pertumbuhan atau permintaan pembeli potensial yang sebanyak-banyaknya. Namun, dalam strategi harga rendah ini, kamu harus mengerti kemampuan produksi, seperti menekan biaya produksi dan distribusi.

Baca juga : Implementasi CRM : Keuntungan Dan Langkah Penting Peningkatan Strategi Bisnis

2. Strategi Harga Bauran Produk

Inti dari strategi ini adalah kebersamaan diantara harga-harga produk secara keseluruhan. Penetapan harga untuk bauran produk harus mempertimbangkan masalah biaya produksi dan pasar karena biaya tersebut masing-masing berbeda. Disamping itu, strategi penetapan harga ini juga harus mempertimbangkan masalah profit yang diperoleh. Kamu perlu meninjau ke depan, kemungkinan dengan harga yang ditetapkan memberikan akan mendapat peningkatan profit atau justru menurunkan profit tersebut. 

Perubahan Harga Jual

Ketika kamu telah menentukan harga jual, ternyata bisa terjadi harga tersebut pada akhirnya harus berubah, baik naik maupun turun. Harga jual produk bisa berubah karena banyak faktor yang menyebabkannya. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan perubahan harga jual produk.

1. Persepsi Konsumen

Dalam persepsi konsumen, semakin tinggi harganya maka semakin bagus kualitas produk yang ditawarkan. Dalam sebagian kasus ditemukan, ketika perusahaan menaikkan harga malah permintaan menjadi naik. Keadaan seperti ini disebabkan oleh persepsi perusahaan yang meningkat seiring dengan kenaikan harga. Tapi, strategi ini juga berisiko untuk merubah struktur penggunanya. 

Awalnya, konsumen yang cenderung price concern akan lari, tetapi posisi itu mungkin akan tergantikan oleh konsumen yang mencari image dan quality baru. Untuk menghadapi hal ini, maka perusahaan harus bisa menghitung berapa persen kemungkinan market yang akan lari/pindah dan berapa persen yang akan menggunakan.

Konsumen secara psikologi memiliki batasan dalam penerimaan harga, baik untuk batas atas maupun untuk batas bawah.  Batas atas mengindikasikan batas kemampuan konsumen dalam membeli karena harganya sudah terbilang mahal sedangkan batas bawah mengindikasikan harga murah yang masih diterima sehubungan dengan persepsi kualitas. 

Kalau harga lebih rendah dari batas bawah, maka konsumen menganggap produk tersebut sebagai barang murahan. Untuk menyikapi hal ini, perusahaan mempunyai gambaran harga dari sisi target pasar. Perusahaan bisa bermain dalam kisaran harga yang diterima. Kalau harga ditetapkan di luar kisaran, maka bisa mengubah sasaran target pasar. Tapi, kalau yang ditentukan di atas batas atas, maka target berubah ke segmen atas. 

Baca juga : Cara Menetapkan Harga Produk, Ini Yang Harus Dipertimbangkan

2. Perbandingan Harga Kompetitor

Adanya kompetisi di dunia bisnis memiliki nilai positif dalam penentuan strategi marketing. Kompetitor ibaratnya adalah pembanding (benchmarking) bagi perusahaan agar bisa beroperasi secara lebih efisien. Kalau perusahaan menawarkan harga jauh diatas kompetitor, maka sudah pasti konsumen akan menjatuhkan pilihan lain. Jadi, harga kompetitor bisa mempengaruhi perubahan harga produk ditawarkan ke pasar.

3. Harga Sudah Ditentukan oleh Pembeli

Dalam banyak kasus juga, penjual tidak dengan mudah bisa menentukan harga jualnya karena sudah dipatok oleh pembeli. Hampir semua proyek pemerintah sudah ditentukan nilai pagunya atau HPS sehingga penjual harus menyesuaikan harga jualnya. Dengan harga yang sudah ditentukan, maka tantangan bagi perusahaan dalam bisnis seperti ini adalah mempertahankan margin keuntungan. Salah satu strategi yang bisa digunakan adalah dengan melakukan efisiensi dalam semua lini agar tetap menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

4. Perubahan Kurs
sumber: unsplash.com

Faktor perubahan harga ini biasanya untuk produk-produk dengan bahan baku impor. Perubahan kurs sangat berpengaruh terhadap perubahan biaya produksi sehingga akan berpengaruh terhadap harga jual suatu produk. Kalau harga jual diputuskan tetap, maka dampaknya kepada margin keuntungan yang menurun. Sebaliknya, kalau ingin margin keuntungan tetap maka dampaknya kepada harga jual harus ditingkatkan.

Perubahan harga jual akan berdampak kepada perubahan permintaan. Kalau harga jual naik, maka resikonya permintaan turun karena berhubungan dengan kemampuan beli konsumen. Harga Produk dengan kandungan 100% import akan sangat tergantung dengan perubahan kurs, bahkan beberapa masih menggunakan kurs dengan mata uang dollar. 

Baca juga : 19 Teknik Closing Sales Untuk Melejitkan Penjualan Bisnis

Jika produk impor mengalami dampaknya, maka sudah pasti produk ekspor juga akan mengalami hal yang sama. Dari sini dapat dilihat dampak perubahan kurs dalam neraca rugi laba perusahaan. Baik dampaknya terhadap permintaan pasar, maupun permintaan terhadap margin keuntungan yang didapatkan perusahaan.

5. Terjadi Intervensi Harga oleh Pemerintah atau Regulator

Pemerintah sangat berperan dalam menentukan harga-harga produk, terutama yang bersifat strategis dan menyangkut hajat hidup masyarakat. Ketika masa orde lama dan baru, beberapa harga produk tidak dilepas dalam mekanisme pasar. Beras, minyak tanah, cengkeh, nilai tukar rupiah, dan tarif tol sudah diatur harga jualnya. Begitu pula dengan sekarang, walaupun sudah menganut pasar bebas, beberapa produk masih diintervensi dengan alasan untuk meningkatkan demand dan pelayanan yang lebih baik. 

Dalam menentukan harga jual, ada banyak perhitungan dan strategi, karena kamu pasti tidak mengalami kerugian dalam menjalani bisnis. Selain mengetahui cara menentukan harga jual, kamu juga perlu tahu cara monitoring sales atau penjualan bisnismu. Nah, untuk menyederhanakan tugas mengelola dan memantau sales force automation, yuk pakai aplikasi SimpliDOTS yang lebih praktis dan mudah diintegrasikan. Klik website SimpliDOTS untuk info selengkapnya. 

Share
Published by
Jowan Kho

Recent Posts

  • Strategi Bisnis
  • Strategi Distribusi

Case Study: Strategi Powerful Distribusi Es Krim AICE 5x Lebih Efisien dengan SimpliDOTS

Anda termasuk pecinta es krim? Ya, hampir semua orang memang menyukainya! Cita rasa manis, segar, dan lumer di mulut membuat… Read More

2 days ago
  • Sales Tracking

5 Masalah Aplikasi Sales Tracking yang Umum Ditemui dan Solusinya

Tim sales adalah ujung tombak distributor yang bertanggung jawab menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan agar menghasilkan pendapatan ke perusahaan. … Read More

1 week ago
  • Aplikasi Distribusi
  • Distribusi
  • Teknologi

Aplikasi Sistem Distribusi untuk Manajemen Stocklist di Gudang, Apa Pentingnya?

Jika Anda menjalankan bisnis eCommerce atau distributor FMCG (Fast-Move Consumer Goods), manajemen stok barang di gudang dan aplikasi sistem distribusi… Read More

3 weeks ago