Contoh Laporan Keuangan pada Perusahaan Distribusi

Contoh Laporan Keuangan Pada Perusahaan Distribusi

Setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan agar dapat mengetahui dengan jelas gambaran kondisi keuangannya. Begitu pula dengan perusahaan distribusi, laporan tersebut sangat penting untuk menyajikan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan dan memberikan informasi keuangan yang berguna untuk entitas-entitas di dalam perusahaan distribusi terkait. 

Bagi perusahaan distribusi, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan yang sangat lengkap karena harus meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, dan berbagai bentuk laporan lain. Setiap unsur di dalam laporan perusahaan distribusi merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Perusahaan distribusi wajib membuat laporan keuangan agar bisa mengetahui gambaran jumlah aktiva, hutang, dan modal periode tertentu. Misalnya, perhitungan laporan laba-rugi yang sangat penting untuk menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan distribusi. Laporan jenis ini juga bisa merekam setiap biaya yang terjadi selama periode tertentu. Dengan laporan keuangan yang lengkap dan tertata rapi, maka perusahaan distribusi akan melihat  perubahan modal yang menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal terjadi.

Fungsi Laporan Keuangan pada Perusahaan Distribusi

fungsi laporan
source : www.freepik.com

Secara sederhana, bisa diartikan sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan. Dari definisi tersebut maka memiliki fungsi-fungsi tertentu bagi perusahaan distribusi. Berikut ini fungsi-fungsi dari laporan tersebut pada perusahaan distribusi.

1. Bukti Fisik Posisi Keuangan

Fungsi pertama dari laporan keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan distribusi pada kurun waktu tertentu. Melalui laporan yang disusun secara historis dan sistematis, perusahaan distribusi akan tahu segala informasi  mengenai aktiva, hutang, dan modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet).

Selanjutnya, perusahaan distribusi juga mengetahui posisi keuangan yang menyeluruh mengenai penghasilan, biaya, dan laba atau rugi yang diperoleh melalui Laporan Laba Rugi (Income Statement). Posisi keuangan suatu perusahaan distribusi juga bisa diketahui berkenaan aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi selama periode pelaporan. Kondisi keuangan ini bisa dilihat dari laporan keuangan yang dikenal dengan nama Laporan Perubahan Ekuitas.

2. Informasi Kebenaran atas Transaksi

Fungsi kedua dari laporan keuangan perusahaan distribusi adalah untuk memberikan informasi kebenaran atas transaksi. Setiap laporan yang dibuat akan menyediakan informasi yang berbeda antara satu sama lain, namun saling berkaitan. Hal ini karena setiap laporan  mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lainnya. Laporan tersebut bisa membantu perusahaan memenuhi kebutuhan bersama dari sebagian besar penggunanya. 

Baca juga : Pemahaman Umum Mengenai Manajemen Risiko (Risk Management)

3. Alat Uji

Laporan keuangan bagi suatu perusahaan distribusi bisa berfungsi sebagai alat uji. Hal ini disebabkan karena laporan keuangan menjadi pedoman dasar untuk dapat menentukan atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan distribusi tersebut. 

Dengan menggunakan hasil analisis tersebut, maka pihak-pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan akan dapat mengambil suatu keputusan. Melalui laporan keuangan, perusahaan juga bisa menilai kemampuannya untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan informasi yang terdapat pada struktur modal perusahaan, pendistribusian pada aktivanya, dan efektivitas dari penggunaan aktiva. Dengan demikian, maka pendapatan atau hasil usaha yang telah dicapai dapat diketahui dengan mudah. Selain itu, di dalam laporan keuangan terangkum informasi mengenai beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan serta nilai-nilai buku dari setiap lembar saham perusahaan distribusi. Dengan informasi ini, perusahaan bisa memiliki suatu alat untuk kemampuan dan posisi keuangannya.

4. Pertanggungjawaban Manajemen

Laporan keuangan menunjukkan segala informasi mengenai hal-hal yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) sehingga secara langsung berfungsi sebagai pertanggungjawaban manajemen berkenaan dengan sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Dari laporan keuangan, dapat dilakukan penilaian terhadap segala hal yang telah dilakukan pihak manajemen ketika membuat keputusan ekonomi. Keputusan bisa kebijakan-kebijakan dalam menanamkan atau menjual investasi untuk mengangkat kembali posisi keuangan perusahaan. 

Jenis dan Contoh Laporan Keuangan pada Perusahaan Distribusi

Jenis contoh laporan
source : www.freepik.com

Secara umum, laporan keuangan perusahaan distribusi sama dengan laporan perusahaan pada umumnya. Hanya saja, dalam beberapa  perusahan distribusi memiliki elemen atau unsur yang berbeda dari perusahaan ritel maupun manufaktur. Berikut ini, beberapa jenis laporan keuangan pada perusahaan distribusi beserta contohnya.

1. Neraca (Balance Sheet)

Jenis laporan keuangan pertama pada perusahaan distribusi adalah neraca atau balance sheet. jenis ini dibuat untuk memberikan gambaran  mengenai jumlah aktiva, hutang, serta modal suatu perusahaan distribusi pada periode tertentu. Dari neraca yang dibuat, perusahaan distribusi bisa mengetahui keadaan dari suatu unit usaha pada periode tertentu. Penilaian dilakukan dengan menganalisis 2 indikator penting, yaitu  aktiva dan pasiva. Aktiva bisa berupa investasi yang dilakukan dalam perusahaan distribusi. Sedangkan pasiva bisa berupa sumber-sumber yang digunakan untuk investasi. 

Ketika membuat neraca, perusahaan bisa menggunakan 2 bentuk, yaitu bentuk T (T Form) dan bentuk L (L Form). Bentuk T form dibuat agar semua harta perusahaan distribusi bisa ditempatkan pada sisi bagian kiri neraca dengan judul aktiva (assets). Sementara informasi mengenai hutang dan modal bisa ditempatkan pada sisi kanan neraca dengan judul pasiva. Dalam bentuk L form, semua aset perusahaan distribusi bisa ditempatkan pada bagian atas neraca. Sementara hutang dan modal bisa ditempatkan pada bagian bawah neraca. Berikut ini, contoh neraca bagi perusahaan distribusi :

Dari contoh neraca perusahaan distributor di atas, bisa diketahui beberapa indikator seperti aset lancar, kas, piutang usaha, dan persediaan. 

Baca juga : Warehouse Management : Perancangan Sistem Pergudangan Perusahaan

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan keuangan pada perusahaan distribusi yang sangat penting adalah laporan laba rugi atau income statement. Laporan ini sangat vital karena berguna untuk mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan di antara tanggal neraca. Laporan laba rugi perusahaan distribusi bisa merepresentasikan kegiatan operasional karena menyediakan informasi secara menyeluruh mengenai pendapatan, biaya, laba dan rugi dalam periode tertentu. Bisa dibilang, laporan laba rugi adalah laporan yang paling utama karena berfungsi juga untuk  mengukur kinerja ekonomi suatu usaha, yaitu pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya selama periode akuntansi tertentu.

Dalam membuat laporan laba rugi, perusahaan bisa menyajikan dalam dua bentuk, yaitu single step model atau multi step model. Single step model merupakan penyajian laporan laba rugi yang dibuat dengan melakukan pengelompokan atas pendapatan dan biaya ke dalam kelompok-kelompok usaha dan di luar usaha tetapi terpisah dengan pendapatan-pendapatan dan laba dengan biaya-biaya kerugian. Senggakan multi step model merupakan bentuk laporan laba rugi yang dibuat dengan melakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang disusun dalam urutan tertentu. Secara sederhana, laporan laba rugi perusahaan distribusi bisa dilihat seperti contoh berikut ini:

Laporan laba rugi perusahaan distributor disajikan dalam 2 periode terakhir dengan tujuan untuk memudahkan dalam analisis laporan keuangan dan analisis rasio. Indikator yang terdapat dalam laporan ini meliputi pendapatan usaha, beban, laba sebelum pajak penghasilan, penghasilan komprehensif, dan indikator-indikator lain yang menentukan posisi keuangan perusahaan.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan perusahaan distribusi yang biasa disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan ini berisi ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Melalui laporan arus kas ini, pihak yang berkepentingan dalam perusahaan distribusi bisa mengetahui perubahan yang terjadi di dalam neraca karena laporan ini dibuat dengan melakukan perbandingan antara neraca di awal periode dengan neraca di akhir periode. Selain itu, di dalam laporan ini juga terdapat pos-pos kunci di dalam laporan laba rugi.

Kas merupakan aktiva yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang paling sering digunakan untuk transaksi-transaksi dalam perusahaan. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan distribusi, baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung akan selalu berhubungan dengan kas. Di dalam laporan arus kas terdapat informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari perusahaan pada suatu periode tertentu. 

Kas tersebut bisa berupa uang, cek, giro, wesel, dan simpanan uang yang tersedia di bank untuk ditarik setiap saat. Selain itu, kas juga berguna sebagai  media pertukaran standar serta dalam dasar akuntansi. Laporan arus kas perusahaan distribusi juga bisa digunakan untuk menunjukkan aktivitas transaksi penambahan dan pengurangan kas selama periode tertentu. 

Dalam penyajiannya, Laporan arus kas perusahaan distribusi dibagi dalam tiga kelompok yaitu, aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.

  • Aktivitas operasional (Operating) merupakan kelompok yang meliputi seluruh transaksi dan kegiatan lainnya yang meliputi arus kas distribusi barang dan penyediaan jasa. 
  • Aktivitas Investasi (Investing) merupakan kelompok yang meliputi pembelian dan penagihan piutang, pembayaran pinjaman, pengadaan, penjualan ekuitas, dan penjualan harta kekayaan (tanah dan bangunan). 
  • Aktivitas pembiayaan atau pendanaan (financing) merupakan kelompok yang meliputi pendapatan sumber daya dari para pemilik usaha dan pemberian hasil atas investasi yang telah dilakukan. 

Secara sederhana laporan arus kas perusahaan distribusi bisa dilihat seperti contoh berikut ini:

Dalam penyajian laporan arus kas, suatu perusahaan distribusi dapat memilih salah satu dari dua konsep penyajian, yaitu clean surplus principle atau non clean surplus principle. Jika perusahaan distribusi memilih untuk menggunakan konsep clean surplus principle, maka semua laba rugi insidentil akan tampak dalam laporan laba rugi dan dalam laporan arus kas hanya berisi net income yang telah ditransfer dari laporan laba rugi. Namun, jika perusahaan menggunakan konsep non clean surplus principle maka dalam laporan laba rugi hanya menentukan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan pada periode berjalan saja. Sedangkan laba rugi yang timbul secara insidentil akan tampak pada laporan arus kas.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan salah satu jenis laporan keuangan pada perusahaan distribusi yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal yang dialami oleh perusahaan distribusi. Contoh laporan perubahan modal dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

5. Laporan Hutang dan Piutang Usaha

Laporan piutang merupakan laporan keuangan perusahaan distribusi yang berisi tentang segala transaksi penambahan atau pengurangan piutang serta saldo terakhir piutang pada masing-masing pelanggan. Sementara laporan hutang usaha merupakan laporan keuangan perusahaan distribusi yang berisi transaksi penambahan atau pengurangan hutang perusahaan. Berikut ini, contoh laporan hutang dan piutang usaha perusahaan distribusi:

Baca juga : Metode Perhitungan Inventory (FIFO, LIFO, FEFO, Dan Average Cost)

Analisis Laporan Keuangan Perusahan Distribusi

cara sederhana analisa laporan keuangan
source : www.freepik.com

Setiap catatan atas laporan keuangan perusahaan distributor merupakan laporan yang memberikan informasi yang memberikan penjelasan mengenai kondisi keuangan tertentu. Artinya, ada komponen atau nilai dalam laporan yang perlu diberi penjelasan terlebih dahulu sehingga perusahaan bisa menilai posisi dan kondisi keuangannya. Cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan analisis. Analisis laporan keuangan perusahaan distribusi dilakukan melalui suatu proses tertentu seperti memeriksa data keuangan masa lalu dan kondisi keuangan saat ini. Dengan proses analisis yang terstruktur, maka perusahaan distribusi bisa melakukan evaluasi performa dan melakukan estimasi risiko suatu potensi di masa yang akan datang.

Dalam melakukan analisis, cara yang paling sering dilakukan adalah dengan melakukan analisis rasio. Dengan analisis rasio ini, perusahaan distribusi akan lebih mudah mendapat gambaran mengenai suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lainnya yang terdapat di dalam laporan. Analisis rasio keuangan bisa juga digunakan untuk mengungkapkan hubungan dan dasar-dasar dari perbandingan secara matematika antara dua nilai. Hasil analisa risiko dan analisa laporan keuangan menjadi sangat bermanfaat baik bagi pihak-pihak internal perusahaan distributor sekaligus menjadi data penting untuk menarik investor atau kreditur.

Bagi manajemen, hasil dari analisis laporan keuangan berguna untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan untuk periode bisnis yang akan datang. Ada dua teknik utama yang bisa digunakan saat melakukan analisis laporan keuangan, yaitu analisis secara vertikal dan analisis secara horizontal. 

Analisis laporan keuangan secara vertikal dilakukan dengan membandingkan data-data rasio keuangan perusahaan dari suatu periode tertentu dengan data-data dari yang ada secara keseluruhan. Pendekatan dengan teknik vertikal didasarkan pada premis bahwa beberapa kekuatan ekonomi dan bisnis yang paling dasar. Teknik ini menuntut seluruh pihak yang terlibat di dalam perusahaan distribusi untuk berperilaku secara bertanggung jawab.

Sementara itu, teknik analisis laporan keuangan secara horizontal bisa dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari beberapa tahun yang sudah dilalui. Analisis seperti ini sangat berguna untuk meneliti arah pergerakan dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu. Teknik ini cukup populer karena dapat digunakan untuk kondisi keuangan yang dinamis.

Cara Sederhana Membuat Laporan Keuangan Perusahaan Distribusi

analisa laporan
source : www.freepik.com

Sebenarnya, laporan keuangan perusahaan distribusi tidak memiliki standar khusus mengenai bentuk atau format penyajiannya. Hanya saja setiap laporan yang dibuat harus mencakup setiap indikator yang dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, setiap perusahaan distributor bisa membuat penyajian laporan dengan format yang dinilai mudah dan sesuai dengan perusahaan masing-masing.

Laporan keuangan perusahaan distributor saat ini sudah jarang dibuat secara manual, melainkan telah beralih dengan memanfaatkan teknologi. Perusahaan-perusahaan bisa membuat laporan engan cepat dan mudah menggunakan software, baik yang berbasis website maupun berbasis desktop. Bahkan, saat ini sudah bisa dibuat hanya dengan memanfaatkan aplikasi mobile yang terhubung dengan jaringan internet dan semakin mudah diintegrasikan.  

Perusahaan distribusi milik Anda harus memiliki sistem untuk membuat dan menganalisis laporan keuangan. Selain itu, bagi perusahaan distributor dengan banyak tenaga penjual juga harus memiliki aplikasi penjualan seperti Sales Force Automation (SFA).

SimpliDOTS Sales Force Automation (SFA) merupakan rekomendasi aplikasi penjualan yang terbaik saat ini. Aplikasi ini bisa diintegrasikan dan dilengkapi dengan fitur-fitur yang akan memudahkan para tenaga penjual saat melakukan pekerjaannya. Dengan aplikasi SimpliDOTS Sales Force Automation (SFA) supervisor bisa mengelola dan mengontrol secara maksimal setiap kinerja para tenaga penjual. Produktivitas tenaga penjual juga semakin meningkat dan target penjualan perusahaan akan tercapai. Untuk pemesanan dan informasi selengkapnya, Anda bisa mengunjungi official website SimpliDOTS di sini.

Baca juga : Mengenal Software As A Service (SaaS) Berbasis Cloud Untuk Bisnis

Bagikan Artikel ini via

Artikel Terkait